SELAMAT DATANG DI BLOK " PONDOK MODERN DARUL ARQOM PATEAN-KENDAL-JAWA TENGAH Jl. Tugu Mas Pagersari Patean Kendal, Kode Pos 51364 (phone) 451622, 452074, 5790809 HP: 085743689501 Email:darularqompatean@gmail.com / ponpesdarularqom@gmail.com / darularqompatean@yahoo.com We:pm-darularqompatean.Blogspot.com " JIKA TERJADI KESALAHAN PENULISAN & TUTUR KATA KAMI MOHON MAAF SEBESAR - BESARNYA, KRITIK & SARAN SANGAT KAMI BUTUHKAN DEMI KEMAJUAN PONDOK.

Jumat, 23 Desember 2011

MATRIKULASI

SEKILAS MATRIKULASI

kegiatan Matrikulasi dimaksudkan untuk mengenalkan calon satri dengan kegiatan dan lingkungan Pondok. Diharapkan santri lebih siap dan termotivasi untuk belajar di Pondok Modern Darul Arqom Patean Kendal Jawa Tengah.

Kegiatan Matrikulasi ini juga sebagai wadah adaptasi / penyeseuain dan latihan calon santri yang kelak akan mukim di Pondok darul Arqom Patean yang akan berpisah dengan orang tua dan menjalani dan belajar hidup lebih mandiri tanpa orang tua.

Calon santri akan berlatih untuk bangun pagi, tertib sholat jama'ah, mandiri, makan dan tidur bersama teman-teman.

Matrikulasi juga diharapkan dapat membantu calon santri mempersiapkan tes masuk. Calon santri akan lebih siap mental dalam tes wawancara/psy cotes maupun tes tertulis.

Matrikulasi untuk tahun pelajaran 2012/2013 dilaksanakan mulai tanggal 21 s.d 24 Desember 2011, dari jumlah pendaftar  225 anak yang ikut dalam seleksi 220 anak.

Semoga matrikulasi tahun ini dapat berjalan lancar tanpa ada halangan dan hambatan.AMIN.


Kamis, 15 Desember 2011

SEORANG ANAK ADALAH

SUBHANALLAH ........ 

Maha suci Allah yang memberikan amanah anak yang tidak pernah kita pesan bentuknya dan kita tidak berhak menolak apa yang diberikan-NYA. 
Maha suci Allah dari sifat yang tidak terpuji dengan memberi yang tidak baik kepada hamban-NYA pemberian itu pasti sesuatu yang terbaik.

ALHAMDULILLAH.............

Maka kita wajib senantiasa bersyukur kepada-NYA.
Dalam setiap yang kita terima pasti banyak hikmah dan bermanfaat yang ada didalamnya.
Tidak ada boleh rasa menyesal atas keadaan yang mungkin tidak kita sukai.

ALLAHU AKBAR........

Akhirna pasti terlihat kebesaran Allah SWT semua telahdiatur pas dan baik untuk kita.
Tidak  boleh ada kesombongan atas keberhasilan anak keturunan kita karena atas kekuasaan Allah SWT.( Q.S Al Hadid: 20 )

RAPORT MERAH AYAH BUNDA
25 KESALAHAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK DAN SOLUSINYA

  1. Lalai membekali iman.
  2. Memberi label negative,
  3. Mengajari anak berbohong.
  4. Mengobral janji kosong.
  5. Kurang komunikasi dengan anak.
  6. Mengharap perubahan secara instan.
  7. Belajar dari televisi.
  8. menakut-nakuti anak.
  9. Suka membanding-bandingkan.
  10. Menyalahkan pihak lain.
  11. Terlalu keras dalam menghukum.
  12. Terlalu pesimis.
  13. Orang tua tidak kompak.
  14. Over protektif.
  15. Orang tua terlalu pelit.
  16. Terpaku pada satu pola.
  17.  Orang tua tidak konsisten.
  18. Terlalu banyak mengkritik anak.
  19. Memberi teladan yang buruk.
  20. Memanjakan anak.
  21. Terlalu banyak melarang.
  22. Terlalu membebani. 
  23. Otoriter
  24. Terlalu sering memberi hadiah.
  25. Bersikap tidak adil.
20 PERILAKU DURHAKA ORANG TUA TERHADAP ANAK 
Drs. Muhammad Thalib
  1. Salah memili calon ayah/ibu.
  2. Membri nafkah dari yang haram.
  3. Mengajak kepada kemusrikan.
  4. Merintang anak untuk beragam dengan benar.
  5. Menelantarkan nafkah anak.
  6. Menelantarkan pendidikan agama anak.
  7. Menempatkan anak pada lingkungan yang rusak.
  8. Memaksa anak menikah dengan tidak disukai.
  9. Menentang  anak yang sekolah.
  10. Membiasakan hal-hal yang buruk.
  11. Membebani anak dengan tugas 
Tiga Pilar Bekal General Penerus
 Berdasarkna Allah SWT
  • SHOLAT
  • SRAWUNG 
  • SANAN PANGAN
PONDOK MODERN DARUL ARQOM PATEAN
Pendidikan yang diberikan 
  1. pendidian iman dan taqwa
  2. Pendidikan Moral dan Tagwa
  3. Pendidikan Fisik dan kesemaptaan.
  4. Pendikang Rasio dan penalaran.
  5. Pendidikan Psikologi dan kejiwaan.
  6. Pendidikan interaktif/Kemasyarakatan.
  7. Pendidikan Reproduksi sehat dan islam
  8. Pendidikan Science dan Teknologi.
  9. Pendidikan Kewirausahaan.

Metode yang dipakai
  1. Uswatun Khasanah
  2. Pembiasaan dan praktik lapangan
  3. Nasehat  dan pengajaran.
  4. Pengawasan dan pengawasan.
  5. Reward dan punishment.

Rabu, 14 Desember 2011

INFO DONOR DARAH BERSAMA

ANDA BISA MENJADI ORANG YANG LUAR BIASA......
DENGAN MENJADI  PENDONOR DARAH.......
KEHADIRAN ANDA , KEPEDULIAN ANDA....  SETETES  DARAH ANDA  SANGAT BERARTI BUAT MEREKA.........
DATANG DAN BERGABUNG DI ACARA .....
" DONOR DARAH BERSAMA" Pada :
         15 DESEMBER 2011
     08.00 S.D 16.00 WIB
di:
PONDOK MODERN DARUL ARQOM  PATEAN-KENDAL-JAWA TENGAH
JL. Tugu Mas Pagersari Patean Kendal (0294) 451622 
Email :darularqompatean@gmail.com / 
Web:pm-darularqompatean.blogspot.com.

INGAT SETETES DARAH ANDA MENYELAMTKAN NYAWA MEREKA......








Jumat, 09 Desember 2011

SHUBUH CERIA MASSAL

HADIRILAH !!!

"SHUBUH CERIA  "

 BERSAMA 
KAK  BIMO
( MAESTRO DONGENG INDONESIA)


               Pada :
        AHAD, 18 DESEMBER 2011
        DI PONDOK MODERN 
        DARUL ARQOM PATEAN

wAKTU :
         SHUBUH - SELESAI


AJAKLAH BUAH HATI ANDA BERGABUNG BERSAMA KAMI DALAM  ACARA TERSEBUT.

And enjoy in ash-sholah ( prayer ) in your family.(Q.S.Thoha : 132)
Allah SWT memerintahkan kita agar menggembirakan sholat (sholat dengan senang hati) untuk keluarga kita  (istri, anak, cucu).
Kontac Person : 081328669152 ( Nasirul Fatah )

 Ayo Ikutan Agar SERU LHO.....................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


PONDOK MODERN DARUL ARQOM
PATEAN - KENDAL
Jl.Tugu Mas Pagersari   (0294 ) 451 622, 5790809
Email:darularqompatean@gmail.com

Sabtu, 26 November 2011

Bagaimanakah Sholat Orang yang Sedang Sakit?

Syari’at islam dibangun di atas dasar ilmu dan kemampuan orang yang dibebani. Tidak ada satu pun beban syari’at yang diwajibkan kepada seorang di luar kemampuannya. Allah Ta’ala sendiri menjelaskan hal ini dalam firman-Nya:
لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Qs. Al-Baqarah/2:286)

Allah Ta’ala juga memerintahkan kaum muslimin untuk melaksanakan ketakwaan menurut kemampuan mereka dalam firman-Nya:
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu. (Qs. At-Taghaabun/64:16)
Orang yang sakit tidak sama dengan yang sehat. Semua harus berusaha melaksanakan kewajibannya menurut kemampuan masing-masing. Dengan ini nampaklah keindahan syari’at dan kemudahannya.
Diantara kewajiban agung yang harus dilakukan orang yang sakit adalah sholat. Banyak sekali kaum muslimin yang kadang meninggalkan sholat dengan dalih sakit atau memaksakan diri sholat dengan tata-tata cara yang biasa dilakukan orang sehat. Akhirnya merasakan beratnya sholat bahkan merasakan hal itu sebagai beban yang menyusahkannya.
Solusinya adalah kewajiban mengenal hukum-hukum dan tata cara sholat orang yang sakit sesuai petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan penjelasan para ulama.
Hukum-Hukum yang berhubungan dengan sholat orang sakit
Di antara hukum-hukum yang berhubungan dengan orang sakit dalam ibadah sholatnya adalah:
1. Orang yang sakit tetap wajib sholat diwaktunya dan melaksanakannya menurut kemampuannya [1], sebagaimana diperintahkan Allah Ta’ala dalam firman-Nya:
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu. (Qs. At-Taghâbûn/ 64:16) dan perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ‘Imrân bin Hushain:
كَانَتْ بِي بَوَاسِيرُ فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الصَّلَاةِ فَقَالَ صَلِّ قَائِمًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ
Pernah Penyakit wasir menimpaku, lalu akau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang cara sholatnya. Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Sholatlah dengan berdiri, apabila tidak mampu maka duduklah dan bila tidak mampu juga maka berbaringlah.” (HR al-Bukhari no. 1117)
2. Apabila berat melakukan setiap sholat pada waktunya maka diperbolehkan baginya untuk men-jama’ (menggabung) antara shalat Zhuhur dan Ashar, Maghrib dan ‘Isya baik dengan jama’ taqdim atau ta’khir [2]. Hal ini melihat kepada yang termudah baginya. Sedangkan shalat Shubuh maka tidak boleh dijama’ karena waktunya terpisah dari shalat sebelum dan sesudahnya. Diantara dasar kebolehan ini adalah hadits Ibnu Abas radhiallahu ‘anhuma yang menyatakan:
جَمَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ بِالْمَدِينَةِ فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا مَطَرٍ قَالَ (أَبُوْ كُرَيْبٍ) قُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ لِمَ فَعَلَ ذَلِكَ قَالَ كَيْ لَا يُحْرِجَ أُمَّتَهُ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjama’ antara Zhuhur dan Ashar, Maghrib dan Isya’ di kota Madinah tanpa sebab takut dan hujan. Abu Kuraib berkata: Aku bertanya kepada Ibnu Abas radhiallahu ‘anhuma: Mengapa beliau berbuat demikian? Beliau radhiallahu ‘anhuma menjawab: Agar tidak menyusahkan umatnya. (HR Muslim no. 705)
Dalam hadits diatas jelaslah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membolehkan kita menjama’ sholat karena adanya rasa berat yang menyusahkan (masyaqqoh) dan jelas sakit merupakan masyaqqah. Hal ini juga dikuatkan dengan menganalogikan orang sakit kepada orang yang terkena istihaadhoh yang diperintahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengakhirkan sholat Zhuhur dan mempercepat Ashar dan mengakhirkan Maghrib dan mempercepat Isya’. [3]
3. Orang yang sakit tidak boleh meninggalkan sholat wajib dalam segala kondisinya selama akalnya masih baik [4].
4. Orang sakit yang berat untuk mendatangi masjid berjama’ah atau akan menambah dan atau memperlambat kesembuhannya bila sholat berjamaah di masjid maka dibolehkan tidak sholat berjama’ah [5]. Imam Ibnu al-Mundzir rahimahullah menyatakan: Tidak diketahui adanya perbedaan pendapat diantara ulama bahwa orang sakit dibolehkan tidak sholat berjama’ah karena sakitnya. Hal itu karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sakit tidak hadir di Masjid dan berkata:
مُرُوا أَبَا بَكْرٍ فَلْيُصَلِّ بِالنَّاسِ
Perintahkan Abu Bakar agar mengimami sholat. (Muttafaqun ‘Alaihi) [6]
Tata cara sholat orang yang sakit
Tata cara shalat orang sakit dapat diringkas dalam keterangan berikut ini:
a. Diwajibkan atas orang yang sakit untuk sholat berdiri apabila mampu dan tidak khawatir sakitnya bertambah parah, karena berdiri dalam sholat wajib adalah salah satu rukunnya. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala:
وَقُومُواْ لِلّهِ قَانِتِينَ
Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’. (Qs. Al-Baqarah/2:238) dan keumuman hadits ‘Imrân di atas.
Diwajibkan juga orang yang mampu berdiri walaupun dengan menggunakan tongkat atau bersandar ke tembok atau berpegangan dengan tiang berdasarkan hadits Ummu Qais radhiallahu ‘anha yang berbunyi:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا أَسَنَّ وَحَمَلَ اللَّحْمَ اتَّخَذَ عَمُودًا فِي مُصَلَّاهُ يَعْتَمِدُ عَلَيْهِ
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berusia lanjut dan lemah maka beliau memasang tiang di tempat sholatnya untuk menjadi sandaran. (HR Abu Daud dan dishahihkan al-Albani dalam Silsilah Ash-Shohihah 319). Demikian juga orang bongkok diwajibkan berdiri walaupun keadaannya seperti orang rukuk. [7]
Syeikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, “Diwajibkan berdiri atas seorang dalam segala caranya, walaupun menyerupai orang ruku’ atau bersandar kepada tongkat, tembok, tiang ataupun manusia.” [8]
b. Orang sakit yang mampu berdiri namun tidak mampu ruku’ atau sujud tetap tidak gugur kewajiban berdirinya. Ia harus sholat berdiri dan bila tidak bisa rukuk maka menunduk untuk rukuk Bila tidak mampu membongkokkan punggungnya sama sekali maka cukup dengan menundukkan lehernya, Kemudian duduk lalu menunduk untuk sujud dalam keadaan duduk dengan mendekatkan wajahnya ke tanah sedapat mungkin. [9]
c. Orang sakit yang tidak mampu berdiri maka melakukan sholat wajib dengan duduk, berdasarkan hadits ‘Imrân bin Hushain dan ijma’ para ulama. Ibnu Qudâmah rahimahullah menyatakan, “Para ulama telah ber-ijma’ (bersepakat -ed) bahwa orang yang tidak mampu shalat berdiri maka dibolehkan shalat dengan duduk.” [10]
d. Orang sakit yang dikhawatirkan akan menambah parah sakitnya atau memperlambat kesembuhannya atau sangat susah berdiri, diperbolehkan shalat dengan duduk [11]. Syeikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menyatakan, “Yang benar adalah kesulitan (masyaqqah) membolehkan sholat dengan duduk. Apabila seorang merasa susah shalat berdiri maka ia boleh shalat dengan duduk, berdasarkan firman Allah Ta’ala:
يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. (Qs. Al-Baqarah/2:185)
Sebagaimana juga bila berat berpuasa bagi orang yang sakit walaupun masih mampu diperbolehkan berbuka dan tidak berpuasa maka demikian juga bila susah berdiri maka ia dibolehkan shalat dengan duduk.” [12]
Orang yang sakit apabila sholat dengan duduk sebaiknya duduk bersila pada posisi berdirinya berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiallahu ‘anha yang berbunyi:
رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي مُتَرَبِّعًا
Aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sholat dengan bersila. [13]
Juga karena bersila secara umum lebih enak dan tuma’ninah (tenang) dari duduk iftirâsy [14].
Apabila rukuk maka rukuk dengan bersila dengan membungkukkan punggungnya dan meletakkan tangannya di lututnya, karena ruku’ berposisi berdiri. [15]
Dalam keadaan demikian masih diwajibkan sujud diatas tanah dengan dasar keumuman hadits Ibnu Abas radhiallahu ‘anhuma yang berbunyi:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ الْجَبْهَةِ وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ وَالْيَدَيْنِ وَالرِّجْلَيْنِ وَأَطْرَافِ الْقَدَمَيْنِ
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku diperintahkan untuk bersujud dengan tujuh tulang; Dahi –dan beliau mengisyaratkan dengan tangannya ke hidung- kedua telapak tangan, dua kaki dan ujung kedua telapak kaki.” (Muttafaqun ‘Alaihi)
Bila tidak mampu juga maka ia meletakkan kedua telapak tangannya ketanah dan menunduk untuk sujud. Bila juga tidak mampu maka hendaknya ia meletakkan tangannya dilututnya dan menundukkan kepalanya lebih rendah dari pada ketika ruku’. [16]
e. Orang sakit yang tidak mampu melakukan shalat berdiri dan duduk maka boleh melakukannya dengan berbaring miring, boleh dengan miring ke kanan atau ke kiri dengan menghadapkan wajahnya ke arah kiblat. Hal ini dilakukan dengan dasar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ‘Imrân bin al-Hushain:
صَلِّ قَائِمًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ
Shalatlah dengan berdiri, apabila tidak mampu maka duduklah dan bila tidak mampu juga maka berbaringlah. (HR al-Bukhari no. 1117)
Dalam hadits ini nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menjelaskan sisi mana ke kanan atau ke kiri sehingga yang utama adalah yang termudah dari keduanya. Apabila miring ke kanan lebih mudah maka itu yang lebih utama dan bila miring ke kiri itu yang termudah maka itu yang lebih utama. Namun bila kedua-duanya sama mudahnya maka miring ke kanan lebih utama dengan dasar keumuman hadits ‘Aisyah radhiallahu ‘anha yang berbunyi:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحِبُّ التَّيَمُّنَ فِي شَأْنِهِ كُلِّهِ فِي نَعْلَيْهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ
Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam suka mendahulukan sebelah kanan dalam seluruh urusannya, dalam memakai sandal, menyisir dan bersucinya. (HR Muslim no 396). Kemudian melakukan ruku’ dan sujud dengan isyarat menundukkan kepala ke dada dengan ketentuan sujud lebih rendah dari ruku’.
Apabila tidak mampu menggerakkan kepalanya maka para ulama berbeda pendapat dalam tiga pendapat:
  1. Melakukannya dengan mata. Sehingga apabila ruku’ maka ia memejamkan matanya sedikit kemudian mengucapkan kata سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ lalu membuka matanya. Apabila sujud maka memejamkan matanya lebih dalam.
  2. Gugur semua gerakan namun masih melakukan sholat dengan perkataan.
  3. Gugur kewajiban sholatnya dan inilah pendapat yang dirojihkan Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Syeikh Ibnu Utsaimin merojihkan pendapat kedua dengan menyatakan, “Yang rojih dari tiga pendapat tersebut adalah gugurnya perbuatan saja, karena ini saja yang tidak mampu dilakukan. Sedangkan perkataan maka ia tidak gugur karena ia mampu melakukannya dan Allah berfirman:
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu. (Qs. At-Taghaabun/64:16)” [17]
f. Orang sakit yang tidak mampu berbaring miring, maka boleh melakukan shalat dengan terlentang dan menghadapkan kakinya ke arah kiblat karena hal ini lebih dekat kepada cara berdiri. Misalnya bila kiblatnya arah barat maka letak kepalanya di sebelah timur dan kakinya di arah barat. [18]
g. Apabila tidak mampu menghadap kiblat dan tidak ada yang mengarahkannya atau membantu mengarahkannya ke kiblat, maka shalat sesuai keadaannya tersebut, berdasarkan firman Allah Ta’ala:
لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Qs. Al-Baqarah/2:286)
h. Orang sakit yang tidak mampu shalat dengan terlentang maka shalat sesuai keadaannya dengan dasar firman Allah Ta’ala:
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu. (Qs. At-Taghaabun/64:16)
i. Orang yang sakit dan tidak mampu melakukan seluruh keadaan di atas. Ia tidak mampu menggerakkan anggota tubuhnya dan tidak mampu juga dengan matanya, maka ia sholat dengan hatinya. Shalat tetap diwajibkan selama akal seorang masih sehat.
j. Apabila orang sakit mampu di tengah-tengah shalat melakukan perbuatan yang sebelumnya ia tidak mampu, baik keadaan berdiri, ruku’ atau sujud, maka ia melaksanakan sholatnya dengan yang ia telah mampui dan menyempurnakan yang tersisa. Ia tidak perlu mengulang yang telah lalu karena yang telah lalu dari sholat tersebut telah sah. [19]
k. Apabila orang sakit tidak mampu sujud di atas tanah, maka ia menundukkan kepalanya untuk sujud di udara dan tidak mengambil sesuatu sebagai alas sujud. Hal ini didasarkan kepada hadits Jâbir yang berbunyi:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه و سلم عَادَ مَرِيْضًا فَرَآهُ يُصَلِّي عَلَى وِسَادَةٍ فَأَخَذَهَا فَرَمَى بِهَا، فَأَخَذَ عُوْدًا لِيُصَلِّي عَلَيْهِ فَأَخَذَهُ فَرَمَى بِهِ، قَالَ: صَلِّ عَلَى الأَرْضِ إِنِ اسْتَطَعْتَ وَإِلاَّ فَأَوْمِ إِيْمَاءً وَاجْعَلْ سُجُوْدَكَ أَخْفَضَ مِنْ رُكُوْعِكَ
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk orang sakit lalu melihatnya sholat di atas (bertelekan) bantal, lalu beliau mengambilnya dan melemparnya. Lalu ia mengambil kayu untuk dijadikan alas sholatnya, lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambilnya dan melemparnya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sholatlah di atas tanah apabila ia mampu dan bila tidak maka dengan isyarat dengan menunduk (al-Imâ’) dan menjadikan sujudnya lebih rendah dari ruku’nya.” [20]
Demikianlah sebagian hukum-hukum yang berkenaan dengan sholat orang yang sakit, mudah-mudahan dapat memberikan pencerahan kepada orang sakit mengenai shalat mereka. Dengan harapan setelahnya mereka tidak meninggalkan shalat hanya karena sakit yang dideritanya. Wabillahi at-taufiq.


Sumber: www.ekonomisyariat.com

PESANTREN ADALAH MINIATUR KEHIDUPAN KITA


Memang selama ini kita menyangka pesantren adalah sebuah sekolah islam yang memang terkesan jorok, orangnya gak gaul, cuma tahu yau pengetahuan islam. Tapi itu semua omong kosong orang non muslim atau muslim yang tidak tahu sebenarnya kedahsyatan sebuah pesantren modern. Kita bisa membayangkannya pesantren itu andaikan miniatur kehidupan. Dimana setiap santri itu jauh dari orang tua sehingga otomatis semua masalah yang menimpa dirinya harus diselesaikan sendiri.Santri pun tidak lepas dari kemandirian yang selalu melekat ketika ada sesuatu yang harus dilakukannya tanpa bantuan oranglain. Mereka pun dituntut untuk menentukan nasib mereka sendiri jika mereka ingin pintar ya... harus belajar dengan baik, jika ia hanya ingin malas-malasan ya.. tidak akan jauh hasilnya ia akan gagal. Dari situlah kita bisa mengukur seberapa kemampuan seorang santri dalam menghadapi hidup. Dan hasilnya pun memang benar alumni pesantren Darul Arqom Muhammadiyah Garut banyak yang merasakan kesuksesan itu.Itu semua berkat kerja keras pada saat di pesantrennya.Pada saat luluspun mereka tidak akan strees menghadapi betapa kejamnya hidup dan mereka akan tahan banting ketika menyelesaikan masalah sendiri bahkan ketika mereka sudah berkeluarga.Akhirnya seorang santri yang pada saat ia bersekolah di pesantren hanya di hina jorok,kuper,pengetahuan umumnya kurang kini menjadi seorang yang sukses dengan kemandirian yang ia andalkan.

Sabtu, 22 Oktober 2011

INFORMASI PENERIMAAN SANTRI BARU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERIMAAN SANTRI BARU GELOMBANG I
MTs, SMA DAN SMK
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Penerimaan santri baru dibuka mulai tanggal 1 - 21 Desember 2011 di Kampus Pondok Modern Darul Arqom Patean kendal pada jam kerja ( 07.30 - 13.30 WIB )

SYARAT PENDAFTARAN

1. Datang langsung ke Pondok Modern Darul Arqom Patean
2. Mengisi Formulir pendaftaran dengan melampirkan :
              a. Foto Copy raport kelas 6  Semester Gasal bagi calon santri MTs
              b. Foto Copy raport kelas 9  Semester Gasal bagi Calon santri SMK/SMA
               c. Foto Copy Ijazah dan SKHUN ( bisa menyusul )
3. Membayar infaq pendaftaran Rp 150.000,-
4. Mengikuti est seleksi tertulis dengan materi Matematika, B. Indonesia, Pengetahuan Umum dan Agama.
5. Santri dan wali santri mengikuti Test Wawancara
6. Calon santri harus mengikuti program MATRIKULASI ( Penjajagan mukim di asrama sebelum diterima menjadi santri/santriwati)

JADWAL MATRIKULASI

Hari Tanggal                                                  Agenda                                                                              Waktu

Rabu, 21/12/2011                               Calon santri datang di pondok                                    12.30 - 17.30
kamis, 22/12/2011                                Test Tertulis                                                                     08.00 - 09.30
Jum'at, 23/12/2011                              Test Wawancara Calon Santri                                   17.30 - Selesai
Sabtu, 24/12/2011                                Calon Wali Santri datang dan Menginap               17.00- 19.00
Sabtu, 24/12/2011                                Rihlah                                                                               06.30 - Selesai
Sabtu, 24/12/2011                                Wawancara Calon Wali Santri                                  07.00 - Selesai
Sabtu, 24/12/2011                                pengumuman dan daftar ulang                                09.00 - Selesai

DAFTAR ULANG

1. Daftar ulang dilaksanakan pada tanggal 24-25 Desember pada jam kerja
2. Melengkapi administrasi yang belum lengkap
3. adapun biaya akan diterangkan oleh panitia saat pendaftaran berlangsung.           

LAIN-LAIN
Informasi yang belum jelas bisa ditanyakan lewat telpon  ( 0294) 451622, atau datang langsung ke Pondok Modern Darul Arqom Patean Kendal Jl.Tugu Mas Pagersari Patean Kendal Email:darularqompatean@gmail.com 

FORMULIR PENDAFTARAN PENERIMAAN SANTRI BARI TAHUN PELAJARAN 2012/2012






FORMULIR PENDAFTARAN SANTRI BARU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

A.  DATA CALON SANTRI
1.      Nama                                       :                                                                       
2.      Tempat, Tanggal Lahir      :                                                                      
3.      Alamat                                    :                                                                      
4.      Asal Sekolah                          :                                                                       
5.      Alamat Sekolah                    :                                                                       
                                                                                                                            
6.      No Ijazah                                :                                                                       
7.      NISN ( No Induk Siswa NaS)   :                                                                      
8.      Jenis Kelamin                          :                                                                    
9.      Prestasi yang pernah diraih :                                                                  
                                                
Jumlah saudara kandun
a.      Jumlah kakak   : ……………
b.     Jumlah Adik    : ……………
B.       DATA ORANG TUA
a.       Nama Ayah                                         :                                                             
 Pekerjaan Ayah                                    :                                                              
b.      Nama Ibu                                             :                                                                
  Pekerjaan Ibu                                     :                                                                 
c.       Penghasilan Orang Tua/Bulan     :                                                                  
d.      Alamat Orang Tua                             :                                                                  
e.       No Telp./ HP                                      :                                                                      

C.    KETERANGAN                          : Mukim / Tidak*)
                                                                                       Patean,..................
Orang Tua / Wali                                                       Calon Santri

 (                                              )                              (                                                           )

Persyaratan:
ü  Foto Copy Ijazah yang dilegalisir 2 lbr legalisir           :  Sudah / Belum
ü  SKHU UASBN                                                                        :  Sudah / Belum
ü  Foto Copy Rapot  kelas 6 / 9  Sem. Ganjil                        :  Sudah / Belum
ü  Biaya Pendaftaran      Rp 150.000,-                                   :  Sudah / Belum
ü  Foto 3X4 (5 Lembar)hitam putih( Putri Berkerudung ):  Sudah / Belum